Pahami Minimum Viable Product (MVP) untuk Bisnis Anda, Supaya Produk Anda Layak di Mata Konsumen

Bintang Rassya Nugraha

7 September 2023

pengenalan produk mvp autokirim

Sumber Gambar: Freepik

Minimum Viable Product (MVP) adalah versi produk yang mencakup hanya fitur-fitur dasar yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan utama pengguna. Sebagai alternatif, MVP juga dapat dianggap sebagai prototipe produk yang diproduksi dalam jumlah besar untuk mendukung pengembangan produk. Proses pembuatannya bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses pengembangan produk. Dalam artikel berikutnya, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang konsep Minimum Viable Product (MVP) dan memberikan contoh-contohnya.

  • Definisi
  • Minimum Viable Product atau MVP, singkatannya, adalah edisi produk yang menawarkan fitur paling esensial, sehingga produk tersebut memadai untuk memenuhi kebutuhan pokok pengguna. Ide utama di balik MVP adalah untuk mengonfirmasi konsep atau gagasan dengan alokasi investasi minimal.
    MVP dirancang untuk mempercepat proses pengembangan sambil mengurangi risiko yang terkait dengan pengembangan produk yang lebih lengkap. Dengan memperkenalkan MVP, tim pengembang dapat mendapatkan umpan balik dari pengguna awal dan menggunakan informasi ini untuk membimbing perkembangan produk selanjutnya.
    Khusus dalam pengembangan perangkat lunak atau teknologi, MVP dapat berupa aplikasi dengan fitur yang terbatas, namun mencukupi untuk memberikan pengalaman dasar bagi pengguna. Sebagai contoh, dalam pengembangan aplikasi media sosial, MVP mungkin hanya mencakup fitur-fitur seperti pendaftaran, pembuatan profil, dan pengeposan, tanpa fitur-fitur canggih seperti komentar, berbagi media, atau notifikasi.

  • Tujuan
  • MVP bertujuan untuk menguji asumsi bisnis dan memahami kebutuhan pengguna dengan cepat dan efisien. Dengan meluncurkan produk awal yang sederhana, tim pengembang dapat merespon pasar dengan lebih baik, menerima umpan balik dari pengguna, dan membuat keputusan yang lebih bijak dalam pengembangan produk berikutnya.
    Perlu dicatat bahwa MVP bukanlah versi akhir produk, melainkan merupakan tahap awal dalam proses pengembangan yang mengalami iterasi. Setelah mendapatkan masukan dan memvalidasi asumsi, tim pengembang dapat melanjutkan dengan pengembangan fitur lebih lanjut, meningkatkan kualitas, dan menyesuaikan produk dengan kebutuhan pengguna yang sesungguhnya.
    Melalui penerapan konsep MVP, Anda dapat mengurangi risiko kegagalan produk dan menghindari pemborosan sumber daya pada fitur yang mungkin tidak diperlukan atau tidak diminati oleh pengguna.


    Agar gambaran lebih jelas, Kami memberi beberapa contoh MVP, diantaranya yaitu:


    1. Video Demo

    Contoh pertama dari MVP adalah video demo, yang merupakan rekaman video yang menjelaskan permasalahan yang ingin diatasi oleh sebuah produk, serta solusi dan fitur-fitur yang sedang dalam tahap pengembangan. Sebagai contoh, startup Dropbox menggunakan video demo sebagai MVP mereka. Startup ini memiliki ide untuk menyimpan semua data digital dalam satu lokasi yang mudah diakses dari mana saja. Mereka kemudian membuat video demo aplikasi Dropbox untuk memperlihatkan fungsionalitasnya. Video berdurasi 3 menit ini digunakan untuk menguji minat pasar terhadap produk tersebut. Hanya dengan menggunakan MVP berupa video demo ini, Dropbox dapat mengumpulkan umpan balik dari calon pengguna dan mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan produk.


    2. Website Landing Page

    Landing page seringkali digunakan untuk tujuan pemasaran, tetapi MVP landing page memiliki fokus khusus pada menjelaskan fungsi-fungsi dan penawaran produk yang sedang dalam pengembangan. Sebagai contoh, Buffer, sebuah aplikasi dan situs web untuk pemasaran media sosial yang didirikan oleh Joel Gascoigne, menggunakan halaman landing page sebagai MVP mereka. Joel menciptakan halaman landing page Buffer dengan desain yang simpel. Dengan cara ini, audiens yang tertarik dengan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah mengklik "paket & harga." Selain itu, mereka juga diminta untuk memasukkan alamat email mereka untuk menerima pembaruan terkait produk tersebut.


    3. Concierge MVP

    Concierge MVP merupakan sebuah contoh produk minimum yang sebagian besar melibatkan tindakan manual manusia dalam menjalankan fungsinya. Sebuah situs web atau aplikasi dibuat dengan tujuan utama mengumpulkan data yang esensial untuk keperluan pelayanan. Salah satu perusahaan yang menerapkan konsep Concierge MVP pada awal perjalanan mereka adalah Gojek. Pada masa tersebut, Gojek menerima pesanan melalui panggilan telepon, lalu pesanan tersebut secara manual diteruskan kepada mitra mereka untuk dilaksanakan.


    4. Mockup

    Contoh berikutnya adalah mockup, yang merupakan sebuah produk minimum yang dirancang dengan tujuan mendapatkan tanggapan dari pelanggan. Mockup sendiri adalah sebuah model dari desain produk yang menciptakan representasi visual yang nyata dengan skala penuh, meskipun fungsionalitasnya hanya sebagian atau bahkan belum berfungsi sama sekali. Biasanya, MVP mockup ini digunakan dalam konteks produk digital seperti website, perangkat lunak, dan lainnya. Selain itu, mockup juga dapat berguna bagi mereka yang ingin mengembangkan produk fisik.


    5. Prototype

    Prototype atau purwarupa adalah contoh produk minimum yang sering digunakan dalam pengembangan produk fisik. Secara sederhana, prototype dapat dianggap sebagai produk yang masih dalam tahap pengembangan. Fungsi utama dari prototype adalah untuk menguji fitur-fitur produk yang sedang dikembangkan. Dengan demikian, sebuah prototype dapat berupa produk yang telah memiliki fitur yang berfungsi atau bahkan yang masih memiliki fitur yang belum berfungsi.


Selain dari upaya pengembangan produk, penting juga untuk mempertimbangkan strategi lain agar pendapatan terus meningkat dan bisnis dapat terus berkembang. Misalnya dengan menawarkan layanan logistik harga hemat, tetapi memiliki kualitas pengiriman yang reliable. Kabari baiknya, tidak perlu effort banyak untuk layanan prima seperti itu lho.
Sebagai platform penyedia jasa aggregator logistik, AutoKirim adalah solusi yang membantu Anda mengatur manajemen produk hingga manajemen pengiriman. Sehingga distribusi produk dapat terekam dengan jelas dan mudah dilacak. Apalagi, AutoKirim juga memungkinkan online store Anda memiliki kebebasan mengatur margin profit.

Selain itu, layanan logistik AutoKirim menawarkan harga kompetitif namun tetap memberikan kualitas pengiriman handal. Anda juga bisa mendapat komisi dalam setiap transaksi pengiriman. Sehingga, bisnis Anda tetap tumbuh sambil meraih profit tambahan, konsumen Anda puas dapat layanan kurir reliable, dan AutoKirim pun ikut tumbuh.

Jadi, jika Anda ingin mengoptimalkan pengiriman dan memastikan cash flow bisnis tetap aman, AutoKirim siap untuk bekerja sama dengan Anda. Untuk bisa merasakan layanan reliable aplikasi kirim paket #1 Indonesia ini, Anda hanya perlu mendaftar gratis di dashboard AutoKirim. Setelah itu, melakukan verifikasi data yang mudah dan bisa langsung mulai mengambil keuntungan dari layanan ekspedisi reliable ini. Artinya, bersama AutoKirim, bisnis Anda punya lebih punya banyak waktu untuk pengembangan produk, menghasilkan Minimum Viable Product (MVP) yang relevan dengan konsumen, profit tumbuh, retensi pembelian terjaga, dan bisnis jadi tenang.

Bagikan artikel ini