Bagaimana Cara Mengatasi Jika Makanan Rusak karena Salah Penanganan Kurir?

Bagikan ke

Mengirim makanan melalui jasa ekspedisi memerlukan perhatian ekstra karena makanan memiliki masa simpan terbatas, rentan terhadap perubahan suhu, dan mudah rusak jika tidak ditangani dengan benar. Sayangnya, tidak jarang makanan yang dikirim tiba dalam kondisi yang tidak layak konsumsi akibat kesalahan penanganan oleh kurir.

Kesalahan ini bisa berupa penanganan kasar, keterlambatan pengiriman, atau kondisi penyimpanan yang tidak sesuai selama proses distribusi. Untuk itu, penting bagi pengirim maupun penerima untuk memahami penyebab kerusakan makanan dalam pengiriman, langkah-langkah mengatasinya, serta cara mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Penyebab Makanan Rusak dalam Pengiriman

Makanan yang dikirim melalui ekspedisi dapat mengalami berbagai bentuk kerusakan, mulai dari bentuk yang berubah, kebocoran, hingga basi atau terkontaminasi. Berikut beberapa penyebab utama makanan rusak akibat kesalahan kurir:

1. Penanganan yang Kasar

Kurir yang terburu-buru sering kali kurang berhati-hati dalam menangani paket, menyebabkan:

  • Paket dilempar atau terjatuh, mengakibatkan makanan hancur atau bocor.
  • Paket ditumpuk dengan barang berat, membuat kemasan makanan penyok atau pecah.
  • Tidak memeriksa posisi penyimpanan, misalnya menaruh makanan cair secara miring yang bisa menyebabkan kebocoran.

2. Keterlambatan dalam Pengiriman

Makanan yang bersifat mudah basi, seperti kue basah, produk susu, dan makanan olahan, harus dikirim dengan cepat. Jika ada keterlambatan karena kurir terlambat mengambil atau mengantarkan paket, makanan bisa sampai dalam kondisi tidak layak konsumsi.

3. Ketidaksesuaian Suhu Penyimpanan

Beberapa makanan memerlukan suhu tertentu agar tetap segar, seperti:

  • Makanan beku harus tetap dalam kondisi dingin agar tidak mencair.
  • Cokelat dan makanan berbasis susu bisa meleleh jika terpapar panas terlalu lama.
  • Buah dan sayur segar bisa cepat layu atau membusuk jika suhu terlalu tinggi.

Jika kurir tidak menggunakan kendaraan dengan fasilitas pendingin atau tidak menyimpan makanan sesuai petunjuk, makanan bisa cepat rusak.

4. Kesalahan dalam Posisi Penyimpanan

Paket makanan harus disusun dengan posisi stabil untuk mencegah tumpah, bocor, atau hancur. Namun, kurir sering kali tidak memperhatikan aspek ini, sehingga makanan yang dikemas dalam wadah plastik atau kotak karton bisa terbalik atau miring selama perjalanan.

5. Kontaminasi karena Kebersihan yang Buruk

Kurir yang tidak menjaga kebersihan kendaraan atau tidak memisahkan makanan dengan barang lain dapat menyebabkan kontaminasi bakteri atau bau asing, yang membuat makanan tidak aman dikonsumsi.


Langkah Mengatasi Jika Makanan Sampai dalam Keadaan Rusak

Jika makanan yang Anda kirim atau terima mengalami kerusakan akibat kesalahan kurir, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Dokumentasikan Kerusakan dengan Foto dan Video

Begitu menerima makanan dalam kondisi rusak, segera ambil foto dan video sebagai bukti. Pastikan untuk mendokumentasikan:
Bagian luar kemasan, apakah ada penyok, sobek, atau tanda-tanda perlakuan kasar.
Bagian dalam makanan, apakah hancur, bocor, atau basi.
Nomor resi dan label ekspedisi, untuk mempermudah klaim.

2. Hubungi Pihak Ekspedisi atau Kurir

Segera hubungi layanan pelanggan ekspedisi yang digunakan dan laporkan kejadian ini. Berikan bukti berupa foto/video serta jelaskan kondisi makanan saat tiba.

Beberapa ekspedisi memiliki garansi atau layanan klaim untuk pengiriman yang tidak sesuai standar. Jika memungkinkan, ajukan klaim untuk meminta ganti rugi atau kompensasi.

3. Periksa Kebijakan Pengembalian atau Kompensasi

Jika Anda membeli makanan dari toko online atau restoran, segera hubungi penjual atau restoran tersebut untuk mengetahui apakah mereka memiliki kebijakan pengembalian atau kompensasi untuk makanan yang rusak akibat ekspedisi.

4. Berikan Ulasan kepada Ekspedisi

Jika masalah ini terjadi akibat kesalahan kurir, pertimbangkan untuk memberikan ulasan jujur di platform ekspedisi atau marketplace terkait agar layanan mereka bisa diperbaiki.


Cara Mencegah Makanan Rusak dalam Pengiriman

Agar kejadian ini tidak terulang, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan saat mengirim makanan:

1. Pilih Ekspedisi yang Memiliki Layanan Khusus Makanan

Gunakan ekspedisi yang menawarkan layanan khusus untuk makanan, seperti:
Layanan pengiriman kilat (same-day atau next-day delivery).
Fasilitas pendingin atau pengiriman dengan suhu terkendali.
Asuransi pengiriman untuk makanan bernilai tinggi.

2. Gunakan Kemasan yang Kuat dan Sesuai

Pastikan makanan dikemas dengan cara yang aman, misalnya:
Makanan cair atau berkuah: Gunakan botol atau wadah dengan segel rapat dan tambahan bubble wrap.
Makanan rapuh (kue kering, kerupuk): Gunakan kotak keras dengan sekat agar tidak mudah pecah.
Makanan beku: Gunakan ice gel atau dry ice untuk menjaga suhu tetap dingin.

3. Tambahkan Label “Fragile” atau “Jangan Dibalik”

Gunakan stiker atau tulisan peringatan pada kemasan agar kurir lebih berhati-hati dalam menangani paket.

4. Gunakan Asuransi Pengiriman

Jika makanan yang dikirim memiliki nilai tinggi atau sangat rentan rusak, pertimbangkan untuk menggunakan asuransi pengiriman agar bisa mendapatkan kompensasi jika terjadi kerusakan.

5. Pilih Waktu Pengiriman yang Tepat

Hindari mengirim makanan pada hari libur atau akhir pekan, di mana kemungkinan keterlambatan lebih tinggi. Sebaiknya gunakan same-day delivery atau next-day delivery agar makanan tetap segar saat sampai di tujuan.


Kesimpulan

Kesalahan kurir dalam menangani makanan selama pengiriman dapat menyebabkan kerusakan yang merugikan pengirim maupun penerima. Untuk menghindari kejadian ini, pastikan makanan dikemas dengan baik, gunakan ekspedisi yang memiliki layanan khusus makanan, dan manfaatkan asuransi pengiriman.

Jika makanan yang diterima dalam keadaan rusak, segera dokumentasikan, hubungi pihak ekspedisi, dan ajukan klaim sesuai kebijakan yang berlaku. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa memastikan makanan sampai di tujuan dalam kondisi baik.

Bagikan ke