Sistem pembayaran Cash on Delivery (COD) semakin populer di dunia e-commerce karena memberikan kenyamanan bagi pembeli yang ingin membayar saat barang diterima. Bagi seller pemula, menawarkan layanan COD bisa meningkatkan penjualan dan menarik lebih banyak pelanggan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sistem ini berjalan lancar dan menghindari risiko kerugian.
Artikel ini akan membahas secara lengkap panduan COD untuk seller pemula, mulai dari cara mengaktifkan layanan, memilih ekspedisi yang mendukung COD, hingga tips aman menjalankan transaksi COD.
Apa Itu COD?
Cash on Delivery (COD) adalah metode pembayaran di mana pembeli membayar barang saat paket sampai di alamat tujuan. Kurir bertindak sebagai perantara yang menerima uang dari pembeli dan mengirimkannya ke seller setelah pengiriman selesai.
Keuntungan dan Risiko COD untuk Seller
Keuntungan COD
✅ Menarik lebih banyak pelanggan – Banyak pembeli lebih nyaman membayar saat barang tiba, terutama yang tidak memiliki rekening bank atau dompet digital.
✅ Meningkatkan konversi penjualan – Pelanggan lebih percaya untuk membeli produk tanpa khawatir penipuan.
✅ Mempermudah transaksi – Tidak perlu transfer atau pembayaran digital yang mungkin membingungkan bagi sebagian pembeli.
Risiko COD
❌ Resiko pembatalan sepihak – Pembeli bisa menolak paket tanpa alasan jelas.
❌ Kerugian ongkos kirim – Seller tetap menanggung biaya pengiriman meskipun pembeli menolak paket.
❌ Proses pencairan dana lebih lama – Dibandingkan pembayaran langsung, dana COD perlu waktu beberapa hari untuk masuk ke rekening seller.
Cara Mengaktifkan COD untuk Seller Pemula
1. Pilih Marketplace atau Platform yang Mendukung COD
Jika kamu menjual produk melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada, aktifkan layanan COD di pengaturan toko. Marketplace biasanya sudah memiliki sistem otomatis untuk menangani transaksi COD.
Untuk penjualan di luar marketplace (misalnya Instagram, WhatsApp, atau website sendiri), kamu bisa bekerja sama dengan ekspedisi yang menyediakan layanan COD.
2. Pilih Ekspedisi yang Mendukung COD
Tidak semua ekspedisi menyediakan layanan COD. Berikut beberapa ekspedisi di Indonesia yang memiliki layanan COD:
Ekspedisi | Layanan COD | Website |
---|---|---|
J&T Express | ✅ | www.jet.co.id |
SiCepat | ✅ | www.sicepat.com |
Ninja Xpress | ✅ | www.ninjaxpress.co |
Anteraja | ✅ | www.anteraja.id |
Lion Parcel | ✅ | www.lionparcel.com |
ID Express | ✅ | www.idexpress.com |
SAP Express | ✅ | www.sap-express.id |
J&T Cargo | ❌ (Hanya kargo) | www.jtcargo.id |
Central Cargo | ❌ (Hanya kargo) | www.centralcargo.id |
Paxel | ❌ | www.paxel.co |
JNE Express | ✅ | www.jne.co.id |
💡 Tips: Sebelum memilih ekspedisi, pastikan mereka mendukung layanan COD di area pengirimanmu.
3. Atur Sistem Pembayaran dan Pencairan Dana
Setiap ekspedisi memiliki aturan pencairan dana COD yang berbeda. Biasanya, pencairan dana ke rekening seller membutuhkan waktu 3–7 hari kerja setelah barang diterima pembeli.
💰 Contoh pencairan dana ekspedisi COD:
- J&T Express: 3–5 hari kerja
- SiCepat: 2–4 hari kerja
- Ninja Xpress: 5–7 hari kerja
Selalu cek kebijakan masing-masing ekspedisi untuk menghindari kesalahpahaman.
Tips Aman Berjualan dengan COD
🔹 1. Pastikan Pembeli Serius
Sebelum mengirim barang, pastikan pembeli benar-benar menginginkan produk tersebut. Kamu bisa mengonfirmasi ulang melalui WhatsApp atau chat marketplace.
🔹 2. Gunakan Sistem Down Payment (DP)
Untuk menghindari pembatalan sepihak, kamu bisa meminta DP sebelum mengirim barang. Ini biasanya dilakukan oleh seller di luar marketplace.
🔹 3. Pilih Ekspedisi dengan Jangkauan Luas
Gunakan ekspedisi yang memiliki layanan COD di banyak daerah agar lebih mudah menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia.
🔹 4. Tambahkan Biaya COD pada Harga Produk
Beberapa ekspedisi membebankan biaya COD tambahan, jadi pastikan kamu sudah memasukkan biaya tersebut dalam harga produk agar tidak rugi.
🔹 5. Gunakan Kemasan yang Aman
Karena pembeli baru membayar saat paket tiba, pastikan kemasan kuat dan rapi untuk menghindari retur akibat kerusakan.
🔹 6. Batasi Jumlah Pesanan COD untuk Pelanggan Baru
Untuk menghindari pembatalan pesanan dalam jumlah besar, batasi jumlah maksimal pemesanan COD bagi pelanggan yang belum pernah membeli sebelumnya.
🔹 7. Simpan Bukti Pengiriman dan Resi
Jika terjadi kendala seperti pembeli mengaku belum menerima barang, kamu bisa menunjukkan bukti resi dan status pengiriman dari ekspedisi.
Kesimpulan
Layanan COD adalah strategi efektif untuk meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru. Namun, seller perlu memahami risiko yang mungkin terjadi, seperti pembatalan sepihak atau pencairan dana yang lebih lama.
Dengan memilih ekspedisi yang tepat, menerapkan sistem pembayaran yang jelas, serta mengikuti tips aman dalam transaksi COD, seller pemula bisa menjalankan bisnis dengan lebih lancar dan menghindari kerugian.