Mengapa Pengiriman Internasional Memerlukan Pengemasan yang Lebih Ketat?

Bagikan ke

Pengiriman internasional memiliki tantangan tersendiri, mulai dari perjalanan yang lebih panjang, risiko perubahan suhu dan kelembapan, hingga potensi benturan saat transit. Barang yang dikirim harus melewati berbagai titik pemeriksaan dan proses pemindahan yang bisa meningkatkan risiko kerusakan. Oleh karena itu, pengemasan yang lebih ketat menjadi faktor kunci untuk memastikan barang tiba dalam kondisi baik.

Faktor yang Membuat Pengemasan Internasional Harus Lebih Ketat

  1. Jarak dan Waktu Pengiriman yang Lebih Lama
    Barang yang dikirim antar negara sering kali memerlukan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk sampai ke tujuan. Proses transit yang panjang meningkatkan kemungkinan barang mengalami benturan atau terkena kondisi lingkungan yang berbeda.
  2. Perubahan Suhu dan Kelembapan
    Pengiriman internasional bisa melewati berbagai zona iklim, dari negara dengan suhu ekstrem panas hingga yang sangat dingin. Menurut data dari International Air Transport Association (IATA), perbedaan suhu yang signifikan dapat menyebabkan kondensasi dalam kemasan, yang berpotensi merusak barang elektronik atau produk berbahan kertas.
  3. Risiko Penanganan Kasar selama Transit
    Barang akan berpindah tangan berkali-kali selama proses pengiriman, dari gudang ekspedisi, pesawat kargo, kapal, hingga kendaraan darat. Menurut laporan FedEx (2023), sekitar 20% kerusakan barang terjadi akibat benturan saat bongkar muat di berbagai fasilitas logistik.
  4. Peraturan Kepabeanan yang Ketat
    Beberapa negara memiliki peraturan ketat terkait jenis kemasan dan bahan yang digunakan. Misalnya, beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan kemasan berbasis kayu yang tidak diolah karena risiko membawa hama.
  5. Biaya Pengiriman yang Mahal
    Berat dan ukuran paket berpengaruh pada biaya pengiriman internasional. Dengan menggunakan material pengemasan yang efisien dan tahan lama, pengirim dapat melindungi barang sekaligus menghindari biaya tambahan akibat klaim kerusakan.

Cara Mengemas Barang agar Aman dalam Pengiriman Internasional

  1. Gunakan Kardus Berkualitas Tinggi
    Pilih kardus dengan ketebalan minimal double-wall atau triple-wall untuk daya tahan lebih baik. Berdasarkan penelitian DHL (2023), penggunaan kardus berkualitas tinggi dapat mengurangi risiko kerusakan barang hingga 50%.
  2. Lapisi dengan Bahan Pelindung Tambahan
    Gunakan bubble wrap, busa, atau styrofoam untuk melindungi barang dari guncangan. Untuk produk cair, gunakan segel tambahan dan kantong plastik kedap udara agar tidak bocor.
  3. Gunakan Segel dan Lakban Tahan Air
    Pastikan setiap sudut kardus tertutup rapat menggunakan lakban tahan air agar tidak terkena kelembapan selama pengiriman.
  4. Cantumkan Label Peringatan
    Label seperti “Fragile” atau “Handle with Care” membantu memberi tahu petugas ekspedisi agar lebih berhati-hati dalam menangani barang.
  5. Pilih Layanan Ekspedisi dengan Asuransi
    Untuk barang bernilai tinggi atau rentan rusak, asuransi pengiriman memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko yang tidak terduga.

Kesimpulan

Pengiriman internasional memerlukan pengemasan yang lebih ketat karena perjalanan yang panjang, perubahan suhu dan kelembapan, serta risiko penanganan kasar selama transit. Dengan memilih bahan kemasan yang tepat, menggunakan pelindung tambahan, dan mempertimbangkan layanan asuransi, pengirim dapat memastikan barang sampai dengan aman di tujuan.

Bagikan ke