Mengapa Beberapa Jasa Ekspedisi Tidak Mau Mengirim Barang Tertentu?

Bagikan ke

Dalam dunia pengiriman, tidak semua barang dapat dikirim melalui jasa ekspedisi. Beberapa ekspedisi memiliki kebijakan ketat terkait barang yang dilarang atau dibatasi, yang disebabkan oleh faktor hukum, keamanan, atau regulasi perusahaan.

Pelanggan sering kali mengalami kebingungan saat paket mereka ditolak oleh ekspedisi, terutama jika barang yang dikirim tergolong umum. Artikel ini akan membahas alasan utama mengapa beberapa ekspedisi menolak mengirim barang tertentu, kategori barang yang dilarang, serta solusi bagi pelanggan agar pengiriman tetap berjalan lancar.


Alasan Mengapa Jasa Ekspedisi Menolak Mengirim Barang Tertentu

1. Regulasi Pemerintah dan Hukum yang Berlaku

Salah satu alasan utama jasa ekspedisi menolak mengirim barang tertentu adalah adanya aturan hukum yang melarang pengiriman jenis barang tertentu. Setiap negara memiliki regulasi berbeda mengenai barang yang bisa dikirim melalui jalur darat, laut, dan udara.

Sebagai contoh:

  • Barang berbahaya (hazardous materials): Bahan peledak, cairan mudah terbakar, dan zat kimia tertentu dilarang oleh banyak negara.
  • Produk farmasi atau obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat yang mengandung zat terlarang memerlukan izin khusus sebelum bisa dikirim.
  • Barang ilegal: Produk seperti narkotika, senjata api tanpa izin, atau produk bajakan dilarang dikirim karena bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Referensi: Menurut International Air Transport Association (IATA) Dangerous Goods Regulations (2023), bahan-bahan seperti gas bertekanan, bahan radioaktif, dan cairan mudah terbakar memiliki regulasi ketat dalam pengiriman udara.

2. Risiko Keamanan dan Keselamatan dalam Pengiriman

Beberapa barang berisiko menyebabkan kecelakaan atau membahayakan pengiriman jika tidak dikemas dan ditangani dengan benar. Oleh karena itu, ekspedisi sering kali menolak barang dengan tingkat risiko tinggi.

Contoh barang yang sering ditolak:

  • Baterai lithium-ion dalam jumlah besar karena berpotensi meledak jika tidak dikemas dengan benar.
  • Cairan yang mudah menguap, seperti parfum atau bahan kimia pembersih, yang bisa bocor dan merusak barang lain.
  • Barang yang mudah rusak (fragile items) seperti kaca atau keramik tanpa kemasan pelindung yang memadai.

Menurut Federal Aviation Administration (FAA, 2023), lebih dari 1.200 insiden kebakaran kargo udara terjadi dalam 10 tahun terakhir akibat pengemasan baterai lithium yang tidak sesuai standar.

3. Keterbatasan Infrastruktur dan Kapasitas Pengiriman

Tidak semua jasa ekspedisi memiliki fasilitas untuk menangani jenis barang tertentu.

  • Barang berukuran besar atau terlalu berat mungkin memerlukan peralatan khusus yang tidak dimiliki oleh ekspedisi biasa.
  • Barang yang memerlukan suhu khusus, seperti makanan beku atau vaksin, memerlukan layanan ekspedisi dengan fasilitas cold chain logistics, yang tidak dimiliki oleh semua perusahaan pengiriman.
  • Hewan hidup juga sering kali ditolak oleh ekspedisi karena memerlukan perlakuan khusus dalam perjalanan.

Menurut laporan World Health Organization (WHO, 2023), hampir 50% vaksin di dunia mengalami kerusakan akibat kegagalan dalam rantai pasok suhu dingin selama pengiriman.

4. Aturan Internal dan Kebijakan Perusahaan Ekspedisi

Beberapa ekspedisi memiliki aturan internal yang lebih ketat dibandingkan dengan regulasi umum.

Contohnya:

  • Beberapa ekspedisi menolak mengirim barang bernilai tinggi seperti emas atau perhiasan untuk menghindari risiko pencurian.
  • Ekspedisi yang tidak memiliki asuransi barang tertentu mungkin menolak pengiriman barang elektronik mahal.
  • Beberapa jasa pengiriman tidak mau mengirim dokumen berharga seperti paspor atau sertifikat tanah karena tanggung jawabnya terlalu besar.

Menurut laporan DHL Shipping Policy (2023), perusahaan tersebut tidak menerima pengiriman perhiasan dan batu mulia tanpa asuransi penuh, sebagai bentuk perlindungan terhadap kehilangan atau pencurian.

5. Masalah Bea Cukai dan Proses Kepabeanan

Untuk pengiriman internasional, setiap negara memiliki aturan berbeda terkait bea cukai. Beberapa ekspedisi menolak mengirim barang tertentu ke luar negeri karena:

  • Pajak tinggi atau aturan impor ketat. Misalnya, beberapa negara melarang pengiriman makanan atau produk hewan tanpa dokumen lengkap.
  • Proses clearance yang kompleks. Barang tertentu memerlukan izin khusus, seperti produk elektronik dengan sertifikasi tertentu.
  • Risiko penyitaan atau pengembalian barang. Jika dokumen tidak lengkap, barang bisa tertahan atau dikembalikan ke pengirim, menyebabkan kerugian.

Referensi: Menurut data World Customs Organization (WCO, 2023), sekitar 15% pengiriman global mengalami keterlambatan atau ditahan di bea cukai akibat dokumen yang tidak lengkap atau aturan ketat di negara tujuan.


Kategori Barang yang Umumnya Ditolak oleh Jasa Ekspedisi

Berdasarkan berbagai regulasi dan kebijakan perusahaan ekspedisi, berikut beberapa kategori barang yang sering ditolak:

  1. Barang Berbahaya
    • Bahan kimia beracun
    • Gas bertekanan dan cairan mudah terbakar
    • Baterai lithium tanpa pengemasan khusus
  2. Barang Ilegal dan Terlarang
    • Narkotika dan obat-obatan tertentu
    • Senjata api dan amunisi tanpa izin resmi
    • Produk bajakan atau palsu
  3. Barang yang Memerlukan Penanganan Khusus
    • Makanan segar yang mudah rusak
    • Hewan hidup
    • Barang medis seperti vaksin tanpa fasilitas cold chain
  4. Barang Bernilai Tinggi atau Dokumen Penting
    • Emas, perhiasan, dan barang antik
    • Uang tunai dalam jumlah besar
    • Dokumen resmi seperti paspor atau akta tanah
  5. Barang dengan Pembatasan Negara Tujuan
    • Produk berbahan kulit atau kayu tanpa sertifikat legal
    • Makanan dan minuman yang dilarang masuk ke negara tertentu
    • Produk elektronik tanpa sertifikat keamanan internasional

Solusi Jika Barang Ditolak oleh Ekspedisi

Jika barang yang akan dikirim ditolak, pelanggan bisa mencoba beberapa solusi berikut:

  1. Gunakan ekspedisi khusus
    • Beberapa ekspedisi menawarkan layanan khusus untuk pengiriman barang yang lebih kompleks, seperti logistik medis, pengiriman barang berat, atau jasa pengiriman hewan.
  2. Periksa regulasi pengiriman sebelum mengirim
    • Pastikan barang tidak termasuk dalam daftar larangan ekspedisi dan sesuai dengan regulasi negara tujuan.
  3. Gunakan asuransi pengiriman
    • Jika barang bernilai tinggi, cari ekspedisi yang menawarkan layanan asuransi untuk melindungi dari risiko kehilangan atau kerusakan.
  4. Kemas barang dengan standar yang sesuai
    • Jika ekspedisi menolak karena risiko kerusakan, gunakan kemasan khusus agar barang lebih aman selama perjalanan.

Bagikan ke