Pengiriman makanan menjadi salah satu aspek yang semakin berkembang, terutama dalam e-commerce dan layanan pengantaran. Namun, meskipun banyak jasa ekspedisi yang menawarkan layanan pengiriman makanan, ada beberapa yang tidak menerima pengiriman makanan basah. Lantas, mengapa hal ini terjadi? Artikel ini akan membahas alasan di balik keputusan ekspedisi tersebut dan apa dampaknya terhadap pengiriman makanan basah.
1. Karakteristik Makanan Basah yang Membuat Pengiriman Lebih Rumit
Makanan basah seperti sup, lauk basah, atau makanan yang mengandung banyak cairan memerlukan perlakuan khusus saat pengiriman. Salah satu alasan utama mengapa beberapa jasa ekspedisi tidak menerima pengiriman makanan basah adalah potensi kebocoran atau tumpahan yang dapat merusak paket lain dalam perjalanan. Makanan yang basah juga lebih rentan terhadap kerusakan selama proses pengiriman yang panjang, terutama jika tidak ditangani dengan benar.
2. Keterbatasan dalam Pengemasan yang Tepat
Pengiriman makanan basah memerlukan kemasan yang sangat hati-hati agar tidak terjadi kebocoran. Banyak ekspedisi tidak menerima makanan basah karena membutuhkan kemasan khusus yang tidak selalu tersedia atau tidak sesuai dengan standar pengiriman mereka. Makanan basah biasanya memerlukan bahan kemasan yang dapat menahan cairan, menjaga suhu, dan mencegah kerusakan.
3. Risiko Kerusakan Selama Pengiriman
Pengiriman makanan basah juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kerusakan. Cairan dalam makanan basah dapat merusak kemasan dan menodai barang-barang lain yang dikirim bersama. Selain itu, makanan yang mengandung banyak cairan lebih mudah rusak jika tidak berada dalam suhu yang tepat. Beberapa ekspedisi tidak menawarkan pengiriman makanan basah karena mereka tidak memiliki fasilitas atau peralatan yang memadai untuk mengatasi risiko ini.
4. Keterbatasan Fasilitas Cold Chain yang Diperlukan
Ekspedisi yang menangani pengiriman makanan basah sering kali memerlukan fasilitas cold chain (rantai dingin) untuk menjaga makanan tetap segar selama proses pengiriman. Beberapa ekspedisi tidak memiliki fasilitas ini atau tidak dapat memastikan bahwa suhu akan tetap terkendali sepanjang perjalanan. Jika makanan basah tidak disimpan pada suhu yang tepat, risiko kerusakan dan pembusukan meningkat, yang menjadi alasan utama ekspedisi enggan menerima pengiriman jenis ini.
5. Kepatuhan pada Regulasi dan Standar Keamanan Makanan
Pengiriman makanan, terutama yang mengandung cairan atau bahan basah, dapat dikenakan regulasi yang ketat terkait keamanan pangan. Beberapa ekspedisi mungkin tidak ingin mengambil risiko hukum atau operasional yang terkait dengan pengiriman makanan yang tidak sesuai dengan regulasi kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu, beberapa jasa ekspedisi memilih untuk tidak mengangkut makanan basah untuk memastikan mereka mematuhi standar yang berlaku.
6. Alternatif Pengiriman untuk Makanan Basah
Meskipun tidak semua jasa ekspedisi menerima pengiriman makanan basah, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan. Beberapa ekspedisi khusus makanan atau pengiriman lokal mungkin menyediakan layanan untuk mengangkut makanan basah dengan perlakuan khusus, seperti menggunakan wadah kedap udara dan pengemasan yang tepat. Selain itu, layanan pengiriman cepat dengan suhu terkontrol atau cold storage dapat membantu memastikan bahwa makanan basah tetap aman sampai tujuan.
7. Kesimpulan
Ada beberapa alasan mengapa beberapa jasa ekspedisi tidak menerima pengiriman makanan basah, seperti risiko kebocoran, keterbatasan kemasan yang tepat, serta kebutuhan fasilitas cold chain yang memadai. Meskipun begitu, ada alternatif pengiriman yang dapat membantu mengatasi kendala ini. Penting bagi pengirim untuk memahami tantangan dalam pengiriman makanan basah dan memilih jasa ekspedisi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan aman.