
Di tengah gelombang digital yang terus berkembang, platform seperti TikTok dan Instagram Reels telah menjadi medan utama untuk menarik perhatian konsumen. Bagi brand dan pelaku UMKM, memahami cara bikin konten yang tidak hanya menarik, tapi juga menjual, merupakan langkah krusial dalam membangun kehadiran online yang kuat.
Tapi, bikin konten bukan hanya soal visual keren atau mengikuti tren viral. Lebih dari itu, konten harus mampu membangun koneksi, memperkuat branding, dan mendorong aksi dari audiens. Artikel ini akan membahas panduan praktis untuk brand dan UMKM agar bisa bikin konten yang menjual, tanpa harus punya budget produksi besar.
1. Pahami Audiensmu Sebelum Bikin Konten
Langkah pertama sebelum bikin konten adalah mengenal siapa target audiensmu. Apa yang mereka suka? Masalah apa yang mereka hadapi? Konten yang menjawab kebutuhan dan minat audiens akan jauh lebih efektif dibanding yang asal ikut tren.
Tips memahami audiens:
- Gunakan fitur analitik TikTok atau Instagram untuk melihat demografi pengikut.
- Cek konten kompetitor yang performanya tinggi.
- Amati komentar dan DM dari pelanggan—di sana banyak insight berharga.
Baca Juga: 8 Cara Lengkap Membuat Konten YouTube untuk Pemula
2. Gunakan Hook Kuat di 3 Detik Pertama
Algoritma TikTok dan Reels menilai performa video berdasarkan retensi penonton. Maka, penting banget untuk bikin konten dengan pembuka yang langsung menarik.
Beberapa contoh hook:
- Pertanyaan yang bikin penasaran, seperti: “Pernah ngerasa jualan sepi banget meski sudah promosi terus?”
- Statement mengejutkan: “Produk ini ternyata bisa bantu hemat sampai 50% biaya bulanan!”
- Visual menarik: transisi cepat atau ekspresi wajah yang kuat.
Tujuannya: membuat penonton stay dan lanjut menonton sampai akhir.
3. Tampilkan Produk Tanpa Terlihat Memaksa
Salah satu tantangan dalam bikin konten yang menjual adalah menyisipkan produk secara halus. Hindari pendekatan “hard selling” yang terasa seperti iklan. Alih-alih, tampilkan produk dalam konteks keseharian atau solusi nyata.
Contoh:
- Menunjukkan cara penggunaan produk dalam format tutorial.
- Testimoni pelanggan yang jujur dan relatable.
- Cerita di balik proses produksi atau packaging.
Konten seperti ini terasa lebih autentik dan membangun kepercayaan.
4. Manfaatkan Tren Tapi Tetap Sesuai Brand
Mengikuti tren bisa jadi cara cepat untuk menjangkau audiens baru. Tapi jangan asal ikut—pastikan tren yang kamu gunakan masih relevan dengan pesan brand-mu. Dalam bikin konten yang mengikuti tren, modifikasi elemen viral agar sesuai dengan karakter produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Misalnya:
- Menggunakan audio viral dengan narasi edukatif seputar produk.
- Menyesuaikan challenge TikTok dengan tema bisnis kamu, misalnya #30HariJualanUMKM.
Dengan begitu, kamu tetap relevan sekaligus konsisten dengan identitas brand.
5. Buat Call-to-Action yang Jelas dan Ringan
Kalau kamu sudah berhasil menarik perhatian dan membangun koneksi lewat konten, langkah berikutnya adalah mendorong aksi. Pastikan setiap konten memiliki CTA (call-to-action) yang jelas tapi tidak terlalu memaksa.
Contoh CTA ringan:
- “Cek link di bio buat info lebih lengkap!”
- “Komen ‘mau’ kalau kamu tertarik!”
- “Tag temanmu yang lagi butuh produk ini!”
Dengan begitu, kamu bisa mengarahkan penonton ke langkah selanjutnya tanpa membuat mereka merasa dijual.
6. Konsisten Posting dan Uji Format yang Berbeda
Kunci dari strategi bikin konten yang sukses adalah konsistensi. Kamu nggak harus selalu bikin video viral—yang penting adalah terus muncul di hadapan audiensmu. Selain itu, uji berbagai format untuk melihat mana yang paling cocok untuk brand kamu.
Beberapa format yang bisa kamu coba:
- Behind the scenes (proses pembuatan produk)
- Tips singkat seputar penggunaan produk
- Edukasi ringan atau mitos vs fakta
- Cerita pelanggan
Dengan mengamati performa setiap jenis konten, kamu bisa menyusun strategi yang lebih tepat ke depannya.
Kesimpulan
Bikin konten TikTok dan Reels yang menjual bukan lagi sekadar kemampuan opsional, tapi keharusan bagi brand dan UMKM di era digital. Dengan memahami audiens, menyajikan cerita yang autentik, serta memanfaatkan tren dengan bijak, kamu bisa membuat konten yang tidak hanya ditonton, tapi juga mendorong aksi nyata.
Ingat, kamu tidak perlu peralatan mahal atau tim besar untuk mulai. Yang paling penting adalah konsistensi, kejelian melihat peluang, dan keberanian untuk mencoba hal baru. Mulailah dari hal sederhana, terus evaluasi, dan lihat bagaimana kontenmu berkembang dari hari ke hari.
Sudah siap untuk mulai bikin konten yang lebih berdampak hari ini?
Baca Juga: Cara Viral di TikTok & Reels: Teknik Short-Form Video yang Wajib Dicoba!