Apakah Sistem Tracking Ekspedisi Bisa Menjamin Keamanan Makanan?

Bagikan ke

Dalam dunia logistik modern, sistem tracking atau pelacakan ekspedisi menjadi fitur yang sangat penting bagi pelanggan dan pengirim barang. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui status pengiriman secara real-time, mulai dari proses penjemputan hingga barang tiba di tujuan. Namun, pertanyaannya adalah, apakah sistem tracking bisa benar-benar menjamin keamanan makanan selama proses pengiriman?

Artikel ini akan membahas bagaimana sistem tracking bekerja, manfaatnya bagi pengiriman makanan, serta batasannya dalam menjamin keamanan makanan selama perjalanan.

Bagaimana Sistem Tracking Ekspedisi Bekerja?

Sistem tracking ekspedisi umumnya menggunakan barcode scanning, GPS, dan database terintegrasi untuk memberikan informasi secara real-time kepada pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses tracking:

  1. Registrasi Paket – Setelah makanan dikemas dan dikirim, ekspedisi akan memberikan nomor resi unik yang bisa digunakan untuk melacak status pengiriman.
  2. Pembaruan Status – Paket akan dipindai setiap kali berpindah lokasi, seperti saat masuk ke gudang, dikirim ke pusat distribusi, atau dalam perjalanan ke alamat tujuan.
  3. Pelacakan GPS (Live Tracking) – Beberapa ekspedisi menyediakan layanan GPS tracking yang memungkinkan pelanggan melihat lokasi terkini paketnya secara langsung.
  4. Konfirmasi Penerimaan – Setelah paket sampai di tujuan, penerima harus menandatangani bukti penerimaan, atau dalam beberapa kasus, sistem akan mencatat foto paket sebagai bukti.

Manfaat Sistem Tracking untuk Pengiriman Makanan

1. Memastikan Makanan Tidak Tertahan di Gudang Terlalu Lama

Makanan segar atau olahan memiliki masa simpan terbatas, sehingga penting untuk mengetahui posisi paket selama perjalanan. Dengan tracking, pengirim dan penerima bisa segera mengambil tindakan jika ada keterlambatan.

2. Memberikan Transparansi kepada Pengirim dan Penerima

Sistem tracking memberikan transparansi dalam pengiriman, sehingga pelanggan bisa melihat estimasi waktu tiba dan menghindari paket tertahan di lokasi yang tidak diinginkan.

3. Mengurangi Risiko Kehilangan Paket

Dengan tracking, pengiriman lebih terpantau sehingga risiko kehilangan atau salah kirim dapat diminimalkan. Jika ada kendala, pelanggan bisa langsung melaporkan ke pihak ekspedisi.

4. Menghindari Penanganan yang Kasar

Beberapa ekspedisi memberikan fitur tracking dengan sensor suhu dan guncangan. Ini sangat berguna untuk makanan yang mudah rusak seperti kue, buah, dan makanan beku.

5. Memudahkan Pengiriman dengan Layanan Khusus

Ekspedisi yang menyediakan layanan cold storage atau same-day delivery sering kali mengintegrasikan sistem tracking agar pelanggan bisa memantau kondisi paket lebih akurat.

Batasan Sistem Tracking dalam Menjamin Keamanan Makanan

Meskipun sistem tracking menawarkan banyak manfaat, ada beberapa batasan yang membuatnya tidak bisa sepenuhnya menjamin keamanan makanan selama pengiriman:

1. Tidak Bisa Mencegah Kerusakan Akibat Suhu atau Kelembaban

Tracking hanya memberikan informasi lokasi, tetapi tidak bisa mengontrol suhu atau kelembaban yang dapat merusak makanan, terutama jika ekspedisi tidak memiliki fasilitas pendingin.

2. Tidak Mengontrol Cara Penanganan Paket

Meskipun bisa melacak paket, tracking tidak bisa memastikan bahwa paket ditangani dengan benar. Jika makanan dikemas dengan buruk, risiko kerusakan tetap ada.

3. Tidak Bisa Mencegah Keterlambatan Akibat Kendala Eksternal

Tracking hanya memberikan informasi, tetapi tidak bisa mempercepat pengiriman jika terjadi kendala seperti cuaca buruk atau kemacetan.

4. Tidak Mencegah Kontaminasi atau Kebocoran

Sistem tracking tidak bisa mendeteksi apakah makanan mengalami kebocoran, terkontaminasi, atau terkena bau dari barang lain dalam pengiriman yang sama.

Bagaimana Memaksimalkan Sistem Tracking agar Makanan Tetap Aman?

Jika Anda mengandalkan tracking untuk memastikan keamanan makanan selama pengiriman, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Gunakan Jasa Pengiriman yang Memiliki Fasilitas Pendingin – Pilih ekspedisi yang menyediakan layanan cold storage atau same-day delivery untuk makanan yang mudah rusak.
  2. Kemas Makanan dengan Aman – Gunakan insulated box, bubble wrap, ice gel, atau vacuum packaging untuk menjaga kualitas makanan selama perjalanan.
  3. Pantau Tracking Secara Berkala – Selalu cek status pengiriman dan segera hubungi ekspedisi jika ada keterlambatan yang bisa berisiko bagi makanan.
  4. Pilih Waktu Pengiriman yang Tepat – Hindari pengiriman pada hari libur atau akhir pekan jika tidak ada jaminan bahwa makanan bisa sampai tepat waktu.
  5. Gunakan Layanan Ekspedisi yang Memiliki Sensor Suhu – Beberapa layanan ekspedisi premium menawarkan fitur pelacakan suhu untuk memastikan makanan tetap dalam kondisi ideal.

Kesimpulan

Sistem tracking ekspedisi memang membantu dalam memantau lokasi dan status pengiriman makanan, tetapi tidak sepenuhnya menjamin keamanan makanan dari segi suhu, kelembaban, kontaminasi, atau kerusakan fisik. Oleh karena itu, pengirim harus tetap berhati-hati dengan memilih ekspedisi yang memiliki layanan khusus makanan, mengemas makanan dengan benar, dan memantau tracking secara aktif untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Bagikan ke